JAKARTA – Berkaitan dengan perayaan hari Kesaktian Pancasila 1 oktober 2023, Arief Martha Rahadyan Deputy Millenial Kreatif Arenas Prabowo 08 yang juga Caleg DPR RI dari PSI mengatakan NKRI butuh PEMIMPIN PEMBERANI dan PENDOBRAK segala BUDAYA KORUP, PENGECUT dan PESIMIS yg sudah mengakar di mayoritas bangsa Indonesia.
NKRI sudah cukup 10 tahun diberi contoh PEMIMPIN AMANAH, SANTUN tapi BERANI melawan PEJABAT dan PARTAI2 KORUP, tapi masih terbebani oleh GERBONG RAKUS di partainya sendiri.
Sudah saatnya GANTI MODEL PEMIMPIN yang BUKAN PETUGAS PARTAI sesuai TAHAPAN JAMAN /RENCANA MEMBAWA NKRI menjadi NEGARA MAJU dan BERMARTABAT, yang BERANI BERSIHKAN NKRI dari APARAT dan WAKIL RAKYAT beking Mafia seperti DUTERTE di PHILIPINE.
Pemimpin yang Berani,Tegas, dan Merakyat yang berani melawan para Mafia kuat yang menghambat UU perampasan asset koruptor yang suka KKN menggarong APBN, main bekingi lapak-lapak bisnis mafia dengan aparat penegak hukum yang ada di bawah kontrolnya. Arief Martha Rahadyan mengatakan Pemimpin yang pas dan memiliki semua kriteria itu untuk Indonesia maju adalah Prabowo Subianto.
Dengan perpaduan pengalaman beliau di bidang Pemerintahan dan Militer serta kedekatan dan cinta Prabowo terhadap rakyat dan seluruh bangsa Indonesia maka beliau lah pemimpin yang pas sekali dan sangat diharapkan oleh rakyat Indonesia untuk membawa Bangsa dan negara Indonesia pada Kemajuan, kesejahteraan,dan kemakmuran menuju Indonesia emas di tahun 2045.
Indonesia akan menjadi bangsa besar yg dihormati berdiri sejajar dengan bangsa-bangsa besar lainnya sesuai dengan cita cita Sumpah Pemuda dan Pancasila tutur Arief Martha dengan penuh semangat.
Dalam rangka memperingati hari Sumpah Pemuda nanti Arief Martha Rahadyan juga mengajak para millineals pemuda bangsa utk ikut aktif dalam berpolitik karena generasi muda adalah penerus tongkat estafet kepemimpinan bangsa Indonesia tercinta ini.
Bung Arief sangat kagum dan bangga dengan banyaknya pencapaian dan prestasi yang mendunia dan luar biasa dari para millenials Indonesia yang semoga ini terus berlanjut dan dipertahankan untuk menuju Indonesia emas dan gemilang di tahun 2045.
Sementara Moh Hosen Aktivis Komite Anti Korupsi Indonesia (KAKI) mengatakan bahwa Hari Kesaktian Pancasila merupakan perayaan memperingati pentingnya Pancasila sebagai dasar negara bangsa Indonesia. Karena bagaimanapun peringatan tanggal 1 Oktober tersebut tidak lepas dari peristiwa bersejarah, yakni G30S PKI.
“Sejarah Hari Kesaktian Pancasila diperingati untuk mengenang para pahlawan yang gugur dalam aksi G30S PKI pada 30 September 1965 oleh PKI. Korban G30S PKI tersebut terdiri dari 6 perwira tinggi dan 1 perwira menengah TNI AD, di antaranya:
1).Jenderal Ahmad Yani
2).Mayjen R Soeprapto
3).Mayjen MT Haryono
4).Mayjen S Parman
5).Brigjen DI Panjaitan
6).Brigjen Sutoyo
7).Lettu Pierre A Tendean.
Adapun Penetapan Hari Kesaktian Pancasila 1 Oktober ditetapkan dalam Surat Keputusan Menteri/Panglima Angkatan Darat tanggal 17 September 1966 (Kep 977/9/1966). Menurut surat tersebut, Hari Kesaktian Pancasila awalnya harus diperingati oleh TNI Angkatan Darat.
Kemudian, pada tanggal 24 September 1966, Menteri/Panglima Angkatan Kepolisian mengusulkan agar Hari Kesaktian Pancasila diperingati oleh seluruh jajaran Angkatan Bersenjata.
Selanjutnya, Keputusan Nomor (Kep/B/134/1966) tanggal 29 September 1966, Jenderal Soeharto sebagai Menteri menerbitkan Keputusan Menteri Utama Bidang Pertahanan dan Keamanan yang berisi bahwa Hari Kesaktian Pancasila diperingati oleh seluruh slag orde Angkatan Bersenjata.
Bung Hosen yang juga Caleg DPR RI Partai PBB Provinsi Jawa Timur berharap di Hari Kesaktian Pancasila 1 Oktober 2023 Masyarakat Indonesia untuk tetap mengingat para jasa pahlawan nasional dimaksud. Karena tanpa perjuangan dan pengorbanan para pahlawan nasional sulit negara Indonesia merdeka.
Maka dari itu Indonesia butuh pemimpin seperti Prabowo Subianto, berjiwa Patriot, Berani, pendongkrak Budaya Korupsi, Pengecut, Pesimis dan pastinya selalu menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila mewujudkan cita-cita proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia 17 Agustus 1945.
Penulis: KUSNADI