Sejarah Cocomelon Dari Kanal Sederhana hingga Jadi Legenda Animasi Anak-Anak di YouTube

Istimewa

Cocomelon adalah salah satu fenomena terbesar dalam dunia konten mega wheel anak-anak di YouTube. Dengan lagu-lagu ceria, karakter menggemaskan, dan animasi warna-warni, Cocomelon berhasil menarik jutaan anak-anak dari berbagai penjuru dunia. Namun, tahukah Anda bagaimana sejarah dan perkembangan kanal ini hingga menjadi sebesar sekarang?

Awal Mula Cocomelon

Cocomelon pertama kali hadir di YouTube pada tahun 2006 dengan nama sweet bonanza candyland checkgate. Kanal ini dikelola oleh pasangan suami istri asal California, Amerika Serikat, yaitu Jay Jeon dan istrinya. Awalnya, mereka hanya ingin membuat video edukatif sederhana untuk anak-anak mereka sendiri. Video-video awal menampilkan animasi alfabet dan angka yang disesuaikan dengan musik anak-anak.

Beberapa tahun kemudian, nama kanal ini berubah menjadi ABCkidTV. Saat itu, fokus utama mereka adalah mengedukasi anak-anak gates of gatot kaca balita melalui lagu-lagu nursery rhymes klasik seperti Twinkle Twinkle Little Star, Baa Baa Black Sheep, dan Old MacDonald Had a Farm. Kontennya masih sederhana, tetapi konsisten dalam menyampaikan nilai pendidikan dengan cara yang menyenangkan.

Perubahan Nama Menjadi Cocomelon

Pada tahun 2018, kanal ini mengalami rebranding besar-besaran. Namanya berubah menjadi Cocomelon – Nursery Rhymes. Perubahan mega wheel ini disertai peningkatan besar dalam kualitas animasi dan storytelling. Karakter seperti JJ, anak kecil berambut pirang dengan baju kuning, menjadi ikon utama Cocomelon. Selain itu, muncul pula karakter lain seperti Cody, YoYo, TomTom, dan orang tua JJ.

Konsep yang semula hanya menampilkan lagu berubah menjadi narasi pendek dengan tema kehidupan sehari-hari anak-anak. Mulai dari belajar menyikat gigi, pergi ke sekolah, hingga bermain bersama teman. Hal ini membuat Cocomelon semakin relatable dan dicintai anak-anak serta para orang tua.

Puncak Popularitas di Dunia

Seiring waktu, Cocomelon menjelma menjadi salah satu kanal YouTube dengan pertumbuhan tercepat. Hingga tahun 2025, Cocomelon memiliki lebih dari 180 juta subscriber, menjadikannya salah satu kanal dengan jumlah pelanggan terbanyak di dunia. Beberapa videonya bahkan mencapai miliar-an penayangan, seperti “Bath Song” dan “Yes Yes Vegetables Song”.

Kesuksesan ini membuat Cocomelon tak hanya dikenal di Amerika, tetapi juga mendunia. Mereka kini menerjemahkan kontennya ke berbagai bahasa, termasuk Spanyol, Mandarin, Arab, bahkan Bahasa Indonesia, agar bisa diakses anak-anak dari berbagai negara.

Akuisisi oleh Moonbug Entertainment

Tahun 2020 menjadi titik penting lainnya bagi sejarah Cocomelon. Kanal ini diakuisisi oleh perusahaan media anak asal Inggris, Moonbug Entertainment, yang kemudian juga diakuisisi oleh Candle Media—perusahaan milik mantan eksekutif Disney. Dengan akuisisi ini, Cocomelon mulai merambah ke berbagai platform, seperti Netflix, Amazon Prime Video, dan merchandise resmi seperti mainan dan pakaian anak.

Penutup

Sejarah Cocomelon membuktikan bahwa konten edukatif yang disajikan secara menarik bisa meraih kesuksesan global. Dari kanal rumahan yang sederhana, kini Cocomelon telah menjadi brand raksasa yang menemani masa kecil jutaan anak di seluruh dunia. Dengan terus mengedepankan nilai pendidikan, hiburan, dan kreativitas, Cocomelon akan terus menjadi legenda dalam dunia animasi anak-anak.